Sebagai orang awam kita sering sekali salah paham mengenai manfaat dan fungsi penggunaan lampu-lampu yang menggunakan jenis LED. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi lampu LED dan mereka mempromosikan produk tersebut secara besar-besaran kepada masyarakat umum. Padahal kalau kita melihat secara langsung sebenarnya pemanfaatan lampu LED di kalangan masyarakat masih sangat jauh dari harapan, yaitu harapannya adalah ber-”HEMAT”.
Kebanyakan masyarakat yang menggunakan lampu LED sebelumnya mereka menggunakan lampu jenis PLC atau Fluorescent. Padahal dari jenis lampu PLC itu pun sudah sangatlah hemat dari segi konsumsi daya/watt dan harganya. Sebagai contoh jenis lampu PLC yang berdaya 9 watt sama dengan cahaya lampu bohlam pijar 60 watt. Untuk penggunaan normal nya lampu PLC bisa bertahan selama 8000 jam, sedangkan bohlam pijar hanya 1000 jam. Harga lampu PLC yang sudah bermerk perusahaan Eropa harganya di pasaran bisa mencapai di kisaran 30 ribu rupiah per buah.
Lalu bagaimana dengan lampu LED? Untuk jenis bohlam lampu LED kebutuhan daya/watt nya apabila digunakan untuk penerangan pada rumah tinggal secara normal adalah minimal 5 watt. Daya tahan lampu LED bisa dikisaran 15.000 jam, tergantung naik turunnya tegangan voltase di rumah kita. Perlu diketahui bahwa lampu jenis LED pada bagian elektronikanya sangatlah “sensitif” akan naik turunnya tegangan/voltase, yang apabila tegangan listrik bisa melebihi dari batas bawah dan batas atas ukuran tegangan/voltase yang bisa diterima lampu LED, maka dapat dipastikan bisa mengurangi umur/daya tahan lampu LED tersebut. Mengenai harga nya, lampu LED bermerk Eropa di pasaran bisa dikisaran harga 150 ribu rupiah per buah.
Dari fakta di atas kita dapat mengambil kesimpulan, sebenarnya penggunaan lampu jenis LED di masyarakat saat ini memang telah terjadi salah paham akan keinginan untuk ber-”HEMAT”. Justru kalau dilihat dari hitungannya adalah pemakaian lampu jenis LED belum bisa dikatakan hemat. Memang kalau dari segi konsumsi daya/watt lampu LED sangat lah kecil yaitu 5 watt, tapi perbandingannya hanya 4 watt apabila dibandingankan dengan lampu PLC 9 watt. Kalau dihubungkan dengan tagihan listrik perbulan di rumah kita sungguh sangatlah kecil penghematan yang diharapkan. Sebagai informasi saja harga listrik di Indonesia saat ini adalah termasuk yang termurah di dunia, karena pemerintah kita masih berbaik hati mensubsidi harga listrik untuk rakyatnya. Tarif listrik yang berlaku saat ini per kWh di kisaran Rp 857,-
Untuk umur atau daya tahan lampu LED apabila dibandingkan dengan lampu Fluorescent/PLC memang bisa 2-3 kali lipat lebih lama umur lampu LED. Namun kalau kita membicarakan umur/daya tahan lampu berarti kita berbicara soal harga lampu tersebut. Seperti info diatas tadi lampu LED ada di kisaran 150 ribu rupiah per buah dan lampu PLC ada di kisaran 30 ribu rupiah per buah. Dalam hal harga, kita memakai patokan harga lampu yang ber merk perusahaan Eropa yang sudah terkenal di Indonesia. Apabila umur lampu LED lebih lama 2-3 kali lipat dari PLC, maka kita ambil maksimal nya yaitu PLC 3 kali ganti seharga 90 ribu rupiah!
Jadi bagaimana menurut pendapat anda…lebih hemat manakah?
Lalu mengapa harga lampu jenis LED lebih mahal? Just info saja, teknologi LED saat ini masih dalam pengembangan, artinya lampu-lampu jenis LED yang ada di pasaran masih belum sempurna. Teknologi lampu LED adalah teknologi yang sedang disiapkan untuk masa depan, jadi masih akan ada penemuan-penemuan selanjutnya dalam pengembangan teknologi LED. Masih ingatkah kita akan masa-masa PLC baru muncul? Kalau di Indonesia sekitar akhir dekade tahun 80an awal munculnya teknologi lampu PLC, saat itu pun lampu PLC harga nya masih “selangit” apabila dibandingkan dengan harga lampu bohlam pijar. Namun dengan seiring nya waktu dan penemuan-penemuan teknologi PLC yang mendekati kesempurnaan yang akhirnya membuat harga lampu PLC bisa sangat terjangkau oleh masyarakat. Bisa jadi saat ini kita masih di dalam jaman peralihan dari PLC ke LED, belum masuk ke jaman kesempurnaan lampu LED…kita tunggu saja